KUKAR : Kabupaten Kutai Kartanegara serius dalam transformasi digital pendidikan di Indonesia. Setelah keberhasilan SMPN 7 Muara Kaman menjadi Sekolah Rujukan Google, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar menargetkan untuk menjadikan Kukar sebagai distrik digital pertama di Indonesia.
Kepala Dinas Pendidikan Kukara Thauhid Afrilian Noor melalui Plt Kabid Pendidikan SMP, Emy Rosana Saleh, mengatakan bahwa mimpi besar ini sedang dalam tahap persiapan serius.
“Target utama kami adalah menjadikan pembelajaran lebih menarik dan interaktif. Guru wajib mengintegrasikan teknologi dalam kelas,” katanya Minggu (22/6/2025).
Kukar telah membentuk Google Educator Group (GEG), memiliki satu coach Google bersertifikasi internasional, dan mensupport lebih dari 100 sekolah dengan perangkat Starlink untuk menjawab tantangan keterbatasan koneksi internet, khususnya di wilayah pelosok.
Sementara Coach Google, Suwito, yang juga bagian dari tim Kukar Pintar, menjelaskan tahapan menjadi sekolah rujukan Google: dari sertifikasi Level 1 dan 2, pelatihan siswa lewat bootcamp, hingga menciptakan karya digital oleh guru.
“Setiap guru wajib membuat bukti pembelajaran berbasis teknologi, bukan sekadar ceramah konvensional,” tegasnya.
Pencapaian Kukar juga sudah mendapat pengakuan global. Tahun lalu, Dinas Pendidikan Kukar diundang ke kantor pusat Google Asia Pasifik di Singapura untuk berbagi praktik baik kepada delegasi dari 10 negara. Bahkan, perusahaan dari Prancis dan Google UK juga tertarik mengkaji sistem penggunaan Chromebook di Kukar.
Dalam waktu dekat, Kukar juga akan menerima kunjungan dari Ministry of Education Jepang pada 28–30 Juli 2025 untuk meninjau langsung implementasi transformasi digital di sekolah-sekolah rujukan.
“Persyaratan menjadi distrik digital memang tidak ringan. Setiap kecamatan harus memiliki minimal satu sekolah percontohan. Tapi kami optimis, Kukar akan jadi yang pertama di Indonesia,” tutup Emy. (Adv/dk)
