KUKAR : Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 Kecamatan Sebulu, Pemerintah Desa Segihan turut ambil bagian dalam kegiatan Sebulu Beseprah yang digelar Selasa (13/5/2025) di halaman Kantor Kecamatan Sebulu. Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi dan kebersamaan antarwarga serta antarinstansi di wilayah Kecamatan Sebulu.
Kepala Desa Segihan, Hendra Wahyudi, menyampaikan bahwa kegiatan Berseprah kali ini benar-benar menjadi simbol kolaborasi. Seluruh elemen masyarakat hadir dan terlibat aktif, mulai dari pemerintah desa, PKK, pemuda, karang taruna hingga masyarakat umum.
“Ini adalah hasil kerja sama semua pihak. Semangat kebersamaan ini patut kita jaga,” ungkapnya.
Dalam momen perayaan ini, Hendra berharap pembangunan di wilayah Kecamatan Sebulu semakin maju dan merata. Menurutnya, usia 60 tahun adalah usia yang matang, dan sudah seharusnya pembangunan menyentuh seluruh lapisan masyarakat, termasuk di desa-desa seperti Segihan.
Ia menambahkan, meskipun kebutuhan dasar masyarakat di Desa Segihan sudah relatif terpenuhi, masih ada kebutuhan penting yang harus menjadi perhatian, terutama infrastruktur dasar dan infrastruktur pertanian. Dua sektor ini dinilai sangat krusial untuk mendukung produktivitas masyarakat desa.
“Kami memprioritaskan pembangunan jalan usaha tani dan pembangunan embung. Selain untuk mendukung sektor pertanian, embung ini juga akan kami kembangkan menjadi kawasan agrowisata,” terang Hendra.
Hendra menjelaskan bahwa sekitar 40 persen masyarakat Desa Segihan menggantungkan hidup dari sektor pertanian. Karena itu, peningkatan sarana dan prasarana pertanian akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan warga.
Selain pertanian, sektor perikanan juga menjadi tumpuan sebagian warga. Dengan posisi desa yang berada di pinggir sungai, sekitar 15–20 persen masyarakat menggantungkan penghasilan dari kegiatan penangkapan ikan.
“Secara umum, mayoritas warga kami memang bekerja di sektor pertanian. Maka dari itu, kami berharap momentum seperti ini juga bisa menjadi pintu masuk untuk lebih memperhatikan sektor-sektor produktif di desa,” pungkasnya. (adv/dk)

















