KUKAR : Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, terus menunjukkan geliatnya sebagai salah satu desa wisata potensial di Kutai Kartanegara (Kukar). Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Adi Sucipto, berbagai langkah pengembangan pariwisata kini tengah digenjot, mulai dari kawasan Puncak Danau Biru hingga situs batu fosil terpanjang di dunia.
Sektor pariwisata ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat, jika dikelola dengan baik dan tentunya disupport dari pemerintah maupun pihak swasta.
“Kami saat ini sedang dalam proses pengembangan kawasan wisata Puncak Danau Biru. Selain itu, kami punya kebanggaan tersendiri, yakni keberadaan batu fosil yang telah terukur sepanjang 24 meter dan diperkirakan totalnya bisa mencapai 30 meter,” ungkap Adi Sucipto belum lama ini.
Fosil langka tersebut terletak di Dusun Marga Mulia RT 15 Desa Purwajaya, dan diyakini menjadi salah satu fosil batu terpanjang di dunia. Bahkan, Adi bersama dua warga lainnya terlibat langsung dalam penggalian dan peninjauan lapangan. Sayangnya, rencana awal membangun rangka baja sepanjang 20 meter untuk monumen fosil itu sempat tertunda.
“Dulu sudah sempat dirancang monumen permanen dengan struktur baja. Namun karena kendala teknis dan pendanaan, proyeknya terhenti. Harapannya ke depan kami bisa lanjutkan kembali, tentunya dengan dukungan Dinas Pariwisata Kukar dan pihak-pihak lain seperti Kalpim,” jelasnya.
Tak hanya itu, Desa Purwajaya juga tengah menata destinasi wisata lainnya, termasuk proyek Taman Desa yang dibangun di atas Void eks Tambang. Lokasi ini dirancang sebagai ruang terbuka hijau dengan pemandangan eksotis ke arah bekas tambang, menghadirkan pengalaman wisata alam yang berbeda.
“Meski progres pembangunan Taman Desa agak lambat, kami tetap konsisten melanjutkan dua tahap yang sudah dirancang: perencanaan dan pelaksanaan. Kawasan ini punya potensi besar menjadi magnet wisata baru,” tambah Adi.
Langkah-langkah pengembangan yang dilakukan Purwajaya mendapat apresiasi dari Dinas Pariwisata Kukar. Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Dispar Kukar, M. Ridha Fatrianta, menyatakan dukungannya terhadap upaya yang dilakukan pemerintah desa.
“Purwajaya punya potensi besar, terutama pada kawasan eks Tambang dan situs budaya. Kami sangat mendukung agar potensi ini terus dikembangkan secara berkelanjutan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya dampak ekonomi dari sektor pariwisata bagi masyarakat setempat. Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, diharapkan pendapatan warga sekitar juga ikut terangkat.
“Pariwisata yang berkembang harus memberi manfaat langsung ke warga. Kami harap Purwajaya bisa jadi contoh pengembangan desa wisata berbasis alam dan kearifan lokal di Kukar,” tutup Ridha. (Adv/dk)