KUKAR : Kelurahan Baru Kecamatan Tenggarong mendapat penilaian dari tim verifikasi lapangan Lomba BBGRM Kaltim oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kalimantan Timur, di gedung BPU Kelurahan Baru, Selasa (28/10/2025).
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Muhammad Yusran Darma, turut mendampingi tim verifikasi tersebut, bersama Camat Tenggarong Sukono dan Lurah Baru Bayu Ramanda.
Kepada awak media, Muhammad Yusran Darma mengatakan, pihaknya mengapresiasi semangat dan kesiapan pihak kelurahan Baru. Menurutnya, sejak menerima surat pemberitahuan dari DPMD Provinsi dua minggu sebelumnya, Lurah Baru bersama seluruh unsur masyarakat langsung bergerak mempersiapkan segala sesuatunya.
“Persiapan mereka luar biasa. Pak Lurah, Ketua Forum, dan seluruh lembaga kemasyarakatan di kelurahan ini kompak menyambut penilaian ini. Kami optimistis Kelurahan Baru bisa meraih juara, ” ucapnya.
Ia mengaku, tahun ini DPMD Kukar sebenarnya telah mengusulkan dua wakil untuk mengikuti lomba BBGRM tingkat provinsi 2025, yakni Desa Karang Tunggal Kecamatan Tenggarong Seberang untuk kategori desa, dan Kelurahan Baru Kecamatan Tenggarong untuk kategori kelurahan.
“Namun dari hasil seleksi, yang masuk tiga besar adalah Kelurahan Baru. Karena itu, hari ini tim dari provinsi melakukan verifikasi lapangan di sini. Kami berharap semoga Kelurahan Baru bisa meraih juara pertama, ” ujarnya.
Terpisah, Ketua Tim Verifikasi DPMD Kaltim, Esti Susilarini menjelaskan, Kelurahan Baru bersama Kelurahan Dadimulya Kota Samarinda dan Kelurahan Waru Kabupaten Penajam Paser Utara, masuk 3 besar Kelurahan terbaik lomba BBGRM di Kaltim, dan kini dinilai oleh tim verifikasi lapangan.
“Penilaian dilakukan berdasarkan aspek kebersihan, partisipasi masyarakat, inovasi sosial dan efektivitas kegiatan gotong royong,” Imbuhnya.
Ia menambahkan, dari hasil verifikasi lapangan tiga Kelurahan ini nantinya akan ditentukan juara satu, dua, dan tiga.
“Penilaian lomba BBGRM meliputi beberapa aspek, antara lain kegiatan kegotongroyongan masyarakat, bidang sosial-keagamaan, ekonomi, lingkungan, serta sinergi antar lembaga kemasyarakatan di wilayah tersebut,” tutupnya. (Rd/Adv)
