KUKAR : Dalam upaya memperkuat pengembangan pariwisata berbasis desa, Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) terus mendorong pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang lahir dari inisiatif masyarakat. Pendekatan ini diharapkan mampu membangun rasa kepemilikan dan tanggung jawab yang lebih kuat terhadap potensi wisata yang ada di desa-desa.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dispar Kukar, M. Ridha Fatrianta, mengungkapkan bahwa saat ini masyarakat diberikan ruang seluas-luasnya untuk membentuk Pokdarwis tanpa harus menunggu instruksi dari pemerintah.
“Kami ingin Pokdarwis tumbuh dari keinginan masyarakat, bukan karena didorong oleh program dinas,” ujarnya pada Jumat (25/4/2025).
Ridha menjelaskan, dalam pendekatan baru ini Dispar Kukar mengambil peran sebagai pendamping dan fasilitator. Pendekatan ini dinilai lebih efektif untuk membentuk kelompok yang benar-benar aktif, berinisiatif, dan memiliki komitmen dalam mengelola serta mengembangkan potensi wisata di wilayahnya.
Selain mendorong lahirnya Pokdarwis baru, Dispar Kukar juga memberikan perhatian terhadap penguatan Pokdarwis yang sudah terbentuk. Jika ada desa yang mengajukan usulan bantuan atau pengembangan, pemerintah siap memberikan dukungan berupa pelatihan, promosi, hingga pendampingan intensif.
Saat ini, tercatat ada 63 Pokdarwis tersebar di berbagai kecamatan di Kukar. Angka ini menjadi yang tertinggi di Kalimantan Timur. Namun demikian, Ridha mengakui bahwa hanya sebagian kecil Pokdarwis yang berhasil menorehkan prestasi, seperti Pokdarwis Bekayuh Beumba Bebudaya dari Desa Pela yang telah tampil di ajang internasional.
Menurut Ridha, keberhasilan Pokdarwis biasanya sejalan dengan tingkat kemandirian dan inisiatif masyarakatnya.
“Kelompok yang tumbuh dari kemauan sendiri jauh lebih bertahan dan kreatif. Kami tinggal mendukung agar mereka bisa melangkah lebih jauh,” jelasnya.
Ridha meyakini bahwa pendekatan ini merupakan langkah strategis dalam mewujudkan destinasi wisata yang berkelanjutan, ramah terhadap pengunjung, sekaligus memperkuat perekonomian desa melalui keterlibatan aktif masyarakat.
“Jika Pokdarwis di setiap desa aktif bergerak, maka pariwisata daerah akan tumbuh lebih cepat. Efek positifnya akan terasa luas, termasuk bagi pelaku UMKM lokal yang turut mendukung pengembangan objek wisata,” tutupnya (Adv/dk)