KUKAR : Upaya pelestarian pesut Mahakam kembali menjadi perhatian serius. Mengingat mamalia yang hidup di sungai mahakam ini sudah mulai berkurang populasinya. Sehingga perlu ada upaya dari pemerintah maupun pihak swasta dalam menjaga keberadaan pesut ini.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara, Taufik, mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari Yayasan RASI (Rare Aquatic Species of Indonesia), populasi pesut saat ini hanya tersisa 62 ekor.
“Alhamdulillah, baru-baru ini Menteri juga berkunjung ke Kota Bangun, tepatnya di Pulau, dan beliau menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Bahkan, ditargetkan tahun depan populasi pesut harus bertambah, minimal dari 62 menjadi 63 atau 64 ekor,” jelas Jumat (15/8/2025).
Untuk mencapai target tersebut, diperlukan langkah nyata dan kerja sama dari berbagai pihak. Pemerintah kabupaten, provinsi, hingga kementerian terkait didorong untuk menggelar kegiatan konservasi, baik di Sungai Mahakam maupun Danau Kaskade. Program tersebut juga akan diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 agar berjalan berkesinambungan.
Selain dukungan pemerintah daerah, sejumlah akademisi dan peneliti juga turut berperan aktif. Dari pihak RASI dan Universitas Mulawarman (Unmul), tokoh-tokoh seperti Mislan dan Alimin yang selama ini fokus meneliti pesut, bahkan telah diangkat menjadi staf ahli kementerian khusus menangani isu konservasi pesut Mahakam. Hal ini dinilai sebagai bentuk komitmen nyata pemerintah pusat dalam menjaga kelestarian satwa endemik Kalimantan Timur tersebut.
Taufik menambahkan, keberhasilan konservasi pesut tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga memerlukan dukungan dunia usaha, termasuk sektor industri, pertambangan, dan perkebunan.
“Kebijakan yang diambil harus dipastikan tidak merusak lingkungan, terutama sungai dan danau sebagai habitat pesut. Forum diskusi dan rapat-rapat seperti ini diharapkan menghasilkan data yang akurat, sehingga pemerintah tidak salah dalam mengambil keputusan,” ujarnya.
Dengan dukungan seluruh pihak, diharapkan kelestarian pesut Mahakam dapat terjamin, ekosistem sungai tetap terjaga, serta pembangunan yang dijalankan tidak merusak lingkungan.
“Harapan kita, dengan data yang tepat dan komitmen bersama, populasi pesut bisa terus bertambah di masa depan,” pungkas Taufik. (Adv/dk)