KUKAR : Sektor pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menunjukkan geliatnya. Pariwisata menjadi salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD), dengan pengelolaan yang baik diharapkan destinasi bisa dimaksimalkan.
Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar, M. Ridha Fatrianta, mengungkapkan bahwa hingga Maret 2025, pendapatan dari sektor pariwisata tercatat telah mencapai Rp9,1 miliar baik yang dikelola oleh pemerintah maupun pihak swasta. Angka ini diperkirakan akan bertambah signifikan jika dihitung hingga Mei.
“Kalau dihitung sampai bulan Mei, kemungkinan besar nilainya lebih tinggi dari Rp9,1 miliar itu. Untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dikelola langsung oleh Dispar Kukar, hingga akhir Mei kemarin tercatat sekitar Rp700 jutaan,” ungkap Ridha saat ditemui pada Rabu (18/6/2025).
Dispar Kukar menargetkan PAD sebesar Rp1,4 miliar pada tahun ini. Meski capaian PAD sementara belum menyentuh angka separuh target, Ridha menyebut proses masih berjalan dan akan terus dipantau hingga akhir tahun.
Namun, ia juga mengakui adanya tantangan dalam pencapaian PAD sektor pariwisata tahun ini. Faktor ekonomi nasional yang belum stabil serta kebijakan efisiensi anggaran berdampak pada pembatasan kegiatan pariwisata, seperti penggunaan hotel dan layanan perjalanan.
“Isu ini tidak hanya terjadi di Kukar, tapi juga nasional. Banyak hotel di Jawa juga mengalami penurunan okupansi karena pembatasan kegiatan pemerintah,” katanya.
Ridha menyatakan, hingga kini belum bisa dipastikan apakah terjadi peningkatan atau penurunan signifikan jika dibandingkan tahun sebelumnya.
“Data masih terus bergerak. Tapi kalau dilihat dari PAD sementara, sebenarnya kurang lebih sama seperti tahun lalu,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa sumber PAD sektor pariwisata berasal dari beberapa pos, antara lain retribusi parkir, pajak restoran, rumah makan, hotel, dan hiburan.
Ke depan, pihaknya berharap pariwisata dapat menjadi salah satu sektor andalan untuk menambah PAD Kukar, seiring dengan visi dan misi Bupati Kukar yang menargetkan diversifikasi sumber pendapatan daerah.
“Selama ini kita sangat bergantung pada sektor pertambangan dan migas. Harapannya, pariwisata dan pertanian bisa menjadi tulang punggung baru bagi perekonomian Kukar,” tegas Ridha.
Ia menambahkan, Dispar Kukar akan terus berproses dan menyiapkan kontribusi-kontribusi dari dunia usaha maupun sektor pariwisata untuk memperkuat peran sektor ini dalam pembangunan daerah. (Adv/dk)

















