KUKAR : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan melalui program Bantuan Operasional Sekolah Kabupaten (BOSKAP). Salah satunya dengan menggelar sosialisasi terkait mekanisme penyaluran bantuan perlengkapan sekolah peserta didik baru jenjang SMP, Selasa (30/9/2025).
Kepala SMP Negeri 2 Kota Bangun, Samsul Bahari, menyampaikan apresiasinya atas program BOSKAP yang digulirkan pemerintah daerah. Menurutnya, kebijakan ini sangat membantu meringankan beban masyarakat, terutama bagi keluarga kurang mampu.
“Kami sangat bersyukur dapat berkumpul di sini dalam rangka asistensi bantuan operasional sekolah. Keputusan pemerintah ini membuat pendidikan di Kukar bisa semakin maju ke depan,” ujarnya.
Ia menambahkan, dengan adanya bantuan tersebut orang tua tidak perlu lagi terlalu khawatir soal biaya perlengkapan sekolah anak-anaknya. Pihak sekolah pun berkomitmen untuk menyalurkan dana secara transparan dan sesuai petunjuk teknis yang berlaku.
“Alhamdulillah, pemerintah tidak membeda-bedakan. Semua anak insya Allah akan mendapatkan bantuan ini. Kami akan menggunakan dana sebaik-baiknya agar tepat sasaran,” jelasnya.
Samsul menyebutkan, di SMPN 2 Kota Bangun terdapat empat kelas dengan total 128 siswa. Bantuan yang diterima akan disesuaikan dengan aturan. Sementara untuk seragam sekolah, sebagian besar orang tua telah membeli lebih dulu karena kebutuhan mendesak di awal tahun ajaran.
“Sekolah akan meminta bukti pembelian, lalu biaya akan diganti sesuai ketentuan. Hal ini sudah disepakati bersama orang tua siswa,” tambahnya.
Sementara itu, Plt. Kabid Pendidikan SMP Disdikbud Kukar, Emy Rosana Saleh, menjelaskan bahwa sosialisasi ini membahas Peraturan Bupati Nomor 35 Tahun 2025 serta Surat Keputusan terkait alokasi dana BOSKAP. Sosialisasi diberikan agar sekolah penerima memahami tata cara perencanaan, penatausahaan, hingga pelaporan pertanggungjawaban dana.
“Bantuan difokuskan pada perlengkapan sekolah, meliputi seragam nasional, batik sekolah, baju olahraga, hingga pramuka dalam satu set. Untuk tas, alat tulis, dan sepatu juga disiapkan, tetapi karena keterbatasan dana, bantuan sepatu belum sepenuhnya terpenuhi,” ungkap Emy.
Ia menuturkan, jumlah sekolah penerima BOSKAP jenjang SMP mencapai 109 sekolah negeri dan 52 sekolah swasta. Dana untuk sekolah negeri telah dicairkan pekan lalu, sementara sekolah swasta masih menunggu proses RKA perubahan.
Total peserta sosialisasi sekitar 530 orang yang terdiri atas kepala sekolah, bendahara BOSKAP, dan komite sekolah, dibagi ke dalam dua gelombang. Adapun besaran bantuan perlengkapan sekolah untuk siswa SMP negeri ditetapkan sebesar Rp1.800.000 per siswa. Total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp16,2 miliar, sesuai SK Bupati yang juga menetapkan standar harga perlengkapan sekolah.
“Harapan kami, penyaluran dan pengelolaan dana BOSKAP berjalan sesuai aturan, sehingga benar-benar meringankan beban orang tua dan menunjang kegiatan belajar peserta didik,” pungkas Emy. (Adv/and)