KUKAR: Mewakili Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Adji Valentino Ramadhana dan Dea Natasya terpilih sebagai Kanda Dinda dalam Pemilihan Duta Budaya Tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Dengan hasil tersebut, mereka akan melanjutkan untuk pemilihan Duta Budaya tingkat nasional pada 2025.
Pemilihan ini dilaksanakan pada 4-6 Juli 2024 di Tenggarong, dengan penuh perjuangan yang akhirnya membawa mereka meraih nilai unggul dari kabupaten dan kota di Kaltim.
Dea Natasya mengungkapkan, untuk persiapan dari Kukar sendiri cukup singkat. Seminggu sebelumnya, kami sudah mengikuti seleksi tingkat kabupaten dan menjadi juara satu. Enam hari kemudian, kami harus mempersiapkan diri lagi untuk ke provinsi.
“Alhamdulillah, kami berhasil. Ini bukan hanya kerja kami berdua saja, namun juga merupakan kerja tim yang luar biasa.” ungkapnya.
Kendala dalam persiapan, menurut Dea, lebih kepada waktu yang singkat sehingga fisik mereka belum sepenuhnya pulih dari pemilihan di kabupaten. Namun, hal ini tidak menghalangi semangat mereka untuk menjadi perwakilan Kutai Kartanegara dan berhasil menjadi Kanda Dinda Duta Budaya Kalimantan Timur tahun 2024.
“Harapannya, semakin banyak generasi muda yang peduli terhadap budaya dan orang tua atau masyarakat lebih memperkenalkan keaslian budaya serta menanamkan kecintaan terhadap budaya kepada generasi muda.” ujarnya
Valentino menambahkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerjasama tim yang kompak dan saling mendukung, sehingga mereka bisa mencapai titik tertinggi.
“Perjuangan kami tidak berhenti di sini, setelah ini kami akan menuju kancah nasional. Kami berharap generasi muda di Kalimantan Timur maupun di Kukar memiliki optimisme dan keyakinan untuk mengikuti ajang-ajang seperti ini, serta mampu meningkatkan kecerdasan dan kelestarian budaya.”katanya.
Valentino juga mengungkapkan tantangan dan peluang yang muncul seiring dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN). Lebih dari 2 juta orang akan datang ke IKN dengan berbagai kultur dan modernisasi. Ini merupakan peluang dan tantangan bagi kita. Generasi muda harus mampu memanfaatkan peluang ini, memahami budaya kita, dan memastikan kebudayaan kita tetap lestari serta siap bersaing dengan kebudayaan luar yang akan berdatangan.
“Dan generasi muda diharapkan mampu menjaga dan mempromosikan kebudayaan lokal di tengah modernisasi dan globalisasi yang terus berkembang.” pungkasnya.(adv)

















