KUKAR: Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) bekerja sama dengan Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kukar menggelar Pelatihan Lisensi Wasit C3 Nasional, Bertepat di Hotel Fatma Tenggarong pada Senin (27/10/2025). Pelatihan ini diikuti 40 peserta dari berbagai kecamatan di Kukar. Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam pembinaan sumber daya manusia di bidang olahraga, khususnya sepak bola.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setkab Kukar, Ahyani Fadianur Diani yang membuka kegiatan itu, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan pelatihan ini. Menurutnya, pelatihan wasit menjadi langkah maju dalam pembinaan sumber daya manusia di bidang olahraga, khususnya sepak bola.
“Yang menarik, ada tiga peserta wanita dari Kecamatan Kembang Janggut, Kota Bangun, dan Kenohan. Ini kemajuan luar biasa karena menunjukkan bahwa wasit juga terbuka untuk perempuan,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan semacam ini bisa terus berkelanjutan dan mampu menarik minat generasi muda di Kukar untuk berpartisipasi.
“Mudah-mudahan ke depan semakin banyak peserta, terutama dari kalangan muda. Jangan berhenti di sini saja, tapi terus dilanjutkan,” tambahnya.
Ahyani juga menekankan pentingnya mental dan disiplin bagi para wasit. Menurutnya, mentalitas seorang wasit akan sangat memengaruhi jalannya pertandingan.
“Wasit harus punya mental kuat dan menjunjung tinggi sportivitas. Kalau mentalnya tidak baik, hasil pertandingan juga bisa terganggu,” pesannya.
Sementara itu, Seri Agus, selaku Ketua Panitia, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membina dan meningkatkan kualitas SDM wasit sepak bola di Kukar.
“Kegiatan ini merupakan pembinaan SDM di cabang olahraga sepak bola, khususnya di bidang perwasitan. Tahun ini, ada 40 peserta yang difasilitasi oleh Dispora Kukar,” jelasnya.
Ia menambahkan, peserta yang ikut berasal dari 20 kecamatan dengan rentang usia 20–30 tahun, sesuai standar PSSI Pusat.
“Hanya dua kecamatan yang belum bisa mengirim peserta, yaitu Muara Badak dan Kenohan. Tapi secara keseluruhan kuota terpenuhi,” ujarnya.
Pelatihan berlangsung selama enam hari dengan menghadirkan dua instruktur nasional, yakni Nurdin dari Kota Bontang dan Budi Handayani dari Jakarta. Kedua instruktur tersebut memberikan materi teori dan praktik sesuai dengan regulasi lisensi C3 nasional.
“Materi pelatihan mencakup peraturan permainan di bawah regulasi FIFA, IPAP internasional, simulasi kebugaran, serta praktik lapangan di Stadion Aji Imbut setiap pagi,” tuturnya.
Ia berharap seluruh peserta dapat menyelesaikan pelatihan dengan hasil maksimal.
“Lisensi ini ada ujian akhirnya, jadi tidak otomatis lulus. Harapan kami semua peserta bisa lolos 100 persen dan menjadi wasit berlisensi nasional yang bisa dipercaya,” imbuhnya.
Seri Agus juga menekankan bahwa keberadaan wasit-wasit berlisensi nasional sangat penting untuk mendukung berbagai turnamen di tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten.
“Di Kukar banyak turnamen lokal, dari tingkat RT sampai kecamatan. Dengan adanya wasit berlisensi nasional, pertandingan bisa berjalan profesional dan berkualitas,” tutupnya.(*van)
