KUKAR: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) menyelenggarakan workshop pembelajaran matematika untuk anak usia dini. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 28–30 September 2025, dan diikuti oleh guru-guru dari 20 kecamatan se-Kukar.
Plt Sekretaris Disdikbud Kukar, Pujianto, menyampaikan bahwa workshop ini merupakan bagian dari upaya menyesuaikan program daerah dengan kebijakan nasional. Menurutnya, Kementerian Pendidikan mendorong agar pengenalan matematika dilakukan sejak dini dengan metode yang sesuai karakter anak usia PAUD.
“Matematika yang kita ajarkan untuk anak-anak PAUD tidak sama seperti pembelajaran di jenjang lebih tinggi. Pendekatannya melalui permainan, dengan alat bantu yang menyenangkan, sehingga anak-anak bisa menerima pelajaran dengan gembira,” ujarnya pada Kamis (2/10/2025).
Ia menegaskan bahwa pembelajaran berbasis bermain ini sangat penting agar anak-anak tidak merasa terbebani. Dengan cara tersebut, mereka dapat memahami konsep dasar matematika, seperti menghitung, mengenal pola, hingga melatih logika sederhana, sambil tetap merasa nyaman.
Selain penguatan materi, workshop ini juga bertujuan memberikan pemahaman kepada para guru tentang pola berpikir komputasi. Konsep ini menjadi dasar dalam membangun keterampilan berpikir logis, sistematis, dan kreatif sejak usia dini.
“Pola pikir komputasi ini sebenarnya bagian dari pembelajaran modern. Di dalamnya ada pengenalan matematika dasar, pengembangan logika, dan kemampuan memecahkan masalah. Semua itu bisa mulai diperkenalkan sejak anak berada di bangku PAUD,” jelasnya.
“Kami ingin ilmu yang didapat tidak berhenti hanya pada peserta. Mereka harus mengimbaskan kepada guru lain, sehingga manfaatnya lebih luas dan kualitas pembelajaran anak usia dini di Kukar meningkat,” tambah Pujianto.
Ia juga menekankan bahwa peningkatan kompetensi guru PAUD merupakan langkah strategis untuk memperkuat dasar pendidikan. Dengan pembelajaran matematika yang menyenangkan, anak-anak akan lebih siap melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya dengan fondasi yang kuat.
Pujianto berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan secara berkelanjutan. “Yang jelas, workshop ini adalah awal untuk memperluas sosialisasi pola pikir komputasi pada anak usia dini. Kita mulai dari gurunya dulu, karena gurulah yang akan menjadi ujung tombak di kelas,” Jelasnya.(*van)