BALIKPAPAN: Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan memberikan apresiasi tinggi kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Balikpapan, atas kinerja dan dedikasinya dalam menyalurkan zakat, infak, dan sedekah secara amanah dan transparan.
Hal ini disampaikan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Setda Balikpapan, Muhammad Arif Fadhilah, saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi dan Evaluasi BAZNAS Kota Balikpapan, pada hari Selasa, 14 Oktober 2025, di Hotel Grand Tiga Mustika Balikpapan.
“Atas nama Pemerintah Kota Balikpapan, saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran BAZNAS yang telah bekerja keras menyalurkan zakat, infak, dan sedekah dengan amanah dan transparan,” ujar Arif.
Ia menegaskan, zakat bukan sekadar ibadah personal, tetapi memiliki fungsi sosial yang luar biasa sebagai instrumen pemerataan ekonomi, pengentasan kemiskinan, dan penguatan solidaritas umat.
“Melalui zakat, kita belajar bahwa harta bukan untuk ditimbun, melainkan untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemaslahatan bersama,” tambahnya.
Arif menyebut, kesadaran masyarakat Balikpapan untuk menunaikan zakat terus meningkat setiap tahun. Namun, potensi zakat yang ada masih jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah penghimpunan yang terealisasi saat ini.
“Artinya, perlu upaya bersama untuk memperluas jangkauan, meningkatkan literasi zakat, serta memperkuat kolaborasi antara BAZNAS, pemerintah, lembaga pendidikan, dan dunia usaha,” katanya.
Pemerintah Kota Balikpapan, lanjutnya, berkomitmen penuh untuk mendukung BAZNAS, baik dari sisi regulasi, fasilitasi, maupun sinergi program. Pemerintah ingin memastikan bahwa zakat menjadi bagian dari sistem perlindungan sosial berkelanjutan di kota ini.
“Keberhasilan BAZNAS adalah bagian dari keberhasilan Pemerintah Kota dalam mewujudkan visi Balikpapan yang sejahtera dan berkeadilan,” tegasnya.
Selain menyalurkan bantuan konsumtif, Arif juga mendukung penuh program zakat produktif yang dijalankan BAZNAS, seperti bantuan modal usaha, pelatihan keterampilan, dan penguatan ekonomi mikro.
“Program seperti ini bukan hanya mengangkat mustahik menjadi mandiri, tetapi juga menciptakan siklus kebaikan yang terus hidup di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap, hasil evaluasi yang dilakukan dapat menghasilkan rekomendasi konkret agar pengelolaan zakat semakin efektif, tepat sasaran, dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat Balikpapan.
Sebagai penutup, Arif mengajak seluruh ASN, pelaku usaha, dan warga Balikpapan untuk menjadikan zakat sebagai bagian dari gaya hidup dan tanggung jawab sosial. “Mari kita tunaikan zakat dengan niat ikhlas, dan percayakan pengelolaannya kepada BAZNAS yang kredibel dan profesional,” pungkasnya.(las)