KUKAR : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat kerja sama lintas lembaga dalam membangun karakter positif peserta didik. Salah satu langkah yang mendapat perhatian adalah dukungan terhadap kegiatan Youth Red Cross Competition (YRCC) 2025 yang digelar oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kukar.
Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Disdikbud Kukar, Pujianto, mengatakan bahwa kegiatan yang melibatkan siswa dari berbagai jenjang, mulai SD hingga SMP, menjadi wadah pembelajaran sosial dan kemanusiaan yang penting.
Menurutnya, keterlibatan siswa dalam kegiatan Palang Merah Remaja (PMR) tidak hanya mengasah kepedulian, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pencegahan kekerasan dan perundungan (bullying) di lingkungan sekolah.
“Kami mendukung penuh kegiatan YRCC yang diselenggarakan PMI Kukar. Kegiatan seperti ini sangat relevan dengan penguatan pendidikan karakter yang sedang kami dorong. Melalui PMR, siswa belajar menolong, berempati, dan bekerja sama dengan sesama,” ungkap Pujianto
Ia menuturkan, Disdikbud Kukar telah menjalin kolaborasi dengan PMI sejak tahun lalu dalam pembinaan PMR di tingkat sekolah. Program ini mendapat sambutan positif dari berbagai satuan pendidikan karena mampu menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan disiplin pada peserta didik.
“Alhamdulillah, saat ini sudah banyak sekolah di Kukar yang memiliki PMR aktif. Mereka tidak hanya mengikuti kegiatan di sekolah, tetapi juga terlibat dalam lomba dan kegiatan sosial yang digelar PMI Kabupaten,” ujarnya.
Menurut Pujianto, kegiatan PMR juga berperan besar dalam membentuk karakter tangguh dan berjiwa sosial di kalangan pelajar. Dengan bimbingan dan pendampingan dari PMI, para siswa dapat memahami pentingnya peran remaja dalam kemanusiaan, terutama saat menghadapi situasi darurat dan musibah di lingkungan sekitar.
“Kami berharap PMI Kukar dapat terus mengembangkan kegiatan yang melibatkan banyak sekolah. Dengan begitu, siswa tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga memiliki rasa empati dan tanggung jawab sosial yang tinggi,” tambahnya.
Disdikbud Kukar juga mengimbau seluruh sekolah untuk memperkuat kegiatan ekstrakurikuler yang menanamkan nilai karakter positif, seperti PMR, Pramuka, dan organisasi sosial lainnya. Hal ini dinilai penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang harmonis, inklusif, dan bebas dari kekerasan.
Melalui sinergi antara lembaga pendidikan dan organisasi kemanusiaan seperti PMI, diharapkan generasi muda Kukar mampu tumbuh menjadi pelajar yang berjiwa sosial tinggi, peduli sesama, serta siap menjadi agen perubahan dalam menciptakan budaya sekolah yang sehat dan aman bagi semua. (Adv/and)