BALIKPAPAN: Upaya pemerintah untuk mempercepat penyediaan hunian layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) terus digencarkan.
Melalui Rapat Koordinasi dan Sinergi Program 1 Juta Rumah Perkotaan yang digelar di Kota Balikpapan, Sekretaris Direktorat Jenderal Perumahan Perkotaan, Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Dr. Nasrullah, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan target 3 juta rumah secara nasional.
Menurut Nasrullah, Kalimantan menjadi kawasan strategis dalam mendukung program tersebut, karena memiliki potensi pembangunan besar dan kebutuhan hunian yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan kawasan perkotaan serta pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kegiatan ini menjadi momentum penting, untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam mewujudkan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Program 1 juta rumah tidak hanya soal kebutuhan dasar, tapi juga pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan,” ujar Nasrullah.
Nasrullah menjelaskan, percepatan pembangunan rumah rakyat kini diperkuat dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri yakni Menteri Dalam Negeri, Menteri PUPR, serta Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman.
SKB tersebut menghadirkan tiga kebijakan utama yaitu pembebasan biaya peralihan hak atas tanah dan bangunan bagi MBR, pembebasan retribusi bangunan gedung, dan percepatan penerbitan PBG maksimal 10 hari kerja dari sebelumnya 45 hari. “Langkah ini diharapkan memangkas hambatan birokrasi dan mempercepat terwujudnya rumah layak huni bagi masyarakat,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi sejumlah daerah di Kalimantan yang telah menindaklanjuti kebijakan nasional tersebut dengan menerbitkan regulasi daerah, seperti peraturan wali kota dan bupati.
Pemerintah daerah di Kalimantan dinilai aktif mendukung program 3 juta rumah. Berdasarkan laporan, beberapa capaian pembangunan rumah di wilayah ini antara lain Provinsi Kalimantan Selatan: 12 unit, 177 unit Kota Banjarmasin, dan 101 unit Kota Banjarbaru.
Kalimantan Timur: 100 unit (provinsi), 377 unit (Kota Samarinda), 100 unit (Kota Balikpapan), dan 59 unit (Kota Bontang). Untuk Kalimantan Utara: 16 unit (provinsi), 135 unit (Kota Tarakan), dan 22 unit (Kabupaten Bulungan).
Selain pemerintah daerah, dukungan sektor swasta melalui Corporate Social Responsibility (CSR) juga menjadi katalis penting.
Beberapa perusahaan dan lembaga telah berkontribusi nyata, seperti Baznas membangun masing-masing 21 unit rumah di Kaltara dan Kalsel, Berau Coal: komitmen membangun 500 unit rumah di Kaltim, REI dan PT Pupuk Kaltim: masing-masing membangun 5 dan 4 unit di Kaltim, RO Mineral berkomitmen membangun 500 unit di Kalsel.
“Ini bukti nyata bahwa kolaborasi lintas sektor dapat menghasilkan dampak langsung bagi masyarakat, terutama kelompok MBR,” kata Nasrullah.
Dari sisi pembiayaan, pemerintah terus memperkuat sinergi dengan sektor perbankan. Melalui kerja sama dengan Bank BTN, telah disiapkan skema Kredit Program Perumahan (KPP) dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Program KPP akan menjangkau dua sisi, yakni
Sisi suplai bagi pengembang, kontraktor, dan penyedia bahan bangunan dengan plafon Rp500 juta–Rp5 miliar. Sisi demand: individu dan UMKM dengan plafon Rp10 juta–Rp500 juta.
Tahun ini, kuota FLPP meningkat menjadi 350 ribu unit dari 220 ribu unit pada tahun sebelumnya. Hingga Oktober 2025, realisasi telah mencapai 196.354 unit atau sekitar 56 persen, dengan sisa waktu tiga bulan untuk menuntaskan target nasional.
Nasrullah menekankan bahwa kunci sukses program perumahan nasional terletak pada komitmen bersama, integrasi data, dan sistem monitoring yang solid.
“Rapat koordinasi ini bukan sekadar forum, tapi ajakan konkret untuk mempercepat capaian target. Diperlukan basis data yang akurat dan koordinasi yang terarah agar program ini benar-benar berdampak pada masyarakat,” pungkasnya.
Adanya sinergi pemerintah pusat, daerah, swasta, dan lembaga keuangan, Kalimantan kini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi lintas sektor mampu mempercepat penyediaan hunian layak dan berkelanjutan di Indonesia.(las)