KUKAR: Peringatan Hari Tani Nasional Tahun 2025 di Kabupaten Kutai Kartanegara berlangsung meriah dengan digelarnya Focus Group Discussion (FGD) dan penyerahan KTNA Award. Acara tersebut dilaksanakan di Taman Teknologi Pertanian Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, pada Sabtu (4/10/2025).
Kegiatan ini tidak hanya menjadi forum diskusi antar pemangku kepentingan, tetapi juga momentum apresiasi melalui KTNA Award. Penghargaan tersebut diberikan kepada 18 kelompok bidang pertanian, 8 kelompok bidang perikanan, dan 2 kelompok bidang ketahanan pangan terbaik di Kukar.
Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada KTNA Kukar yang telah menyelenggarakan FGD dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional. Menurutnya, kegiatan ini menjadi ruang strategis untuk merumuskan ide, masukan, dan rekomendasi bagi percepatan pembangunan pertanian di Kukar.
“Harapan kami melalui kegiatan ini akan lahir pokok-pokok pikiran yang bermanfaat, terutama dalam memperkuat ketahanan pangan. Apalagi para pemangku kepentingan yang hadir cukup lengkap, mulai dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten, hingga akademisi dan praktisi,” ujar Sunggono.
Ia menambahkan, Hari Tani Nasional juga menjadi momen penting untuk menghargai peran dan pengorbanan petani. Menurutnya, petani adalah garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus penopang perekonomian daerah.
“Dari sawah dan ladang merekalah masa depan daerah ini tumbuh dan berkembang. Karena itu, semangat untuk menghormati, mendukung, dan memperjuangkan kesejahteraan petani harus terus kita rawat,” ujarnya.
Sunggono juga menegaskan visi pembangunan Kukar periode 2025–2030, yaitu “Kutai Kartanegara Idaman Terbaik.” Visi ini diarahkan pada tiga kondisi utama: daerah yang maju, masyarakat yang sejahtera, dan pembangunan berkelanjutan.
Menurutnya, periode lima tahun ke depan merupakan tahap penguatan fondasi transformasi ekonomi, sosial, dan tata kelola. Dalam konteks itu, sektor pertanian memiliki peran vital sebagai pilar utama pembangunan Kukar.
“Alhamdulillah, sampai saat ini Kabupaten Kutai Kartanegara masih menjadi lumbung pangan di Kalimantan Timur. Ke depan, capaian ini harus terus kita jaga dan tingkatkan bersama,” tegas Sunggono.
Sementara itu, Ketua KTNA Kukar, Edi Damansyah, menyoroti soal pentingnya keberpihakan pemerintah daerah terhadap sektor pertanian, meski kondisi keuangan daerah tengah mengalami penurunan. Ia menegaskan agar anggaran pertanian tidak dikurangi hanya karena pendapatan daerah berkurang.
“Jangan sampai bidang pertanian proporsinya dikurangi di APBD dengan alasan pendapatan menurun. KTNA akan memastikan sahabat petani tetap mendapat pembinaan, terutama melalui penyuluhan kelompok yang sudah terjadwal,” ujarnya.
Ia menjelaskan, KTNA akan menghidupkan kembali pola kelompok tani dengan memperkuat peran penyuluh pertanian lapangan (PPL). Melalui pertemuan di pondok-pondok atau balai Gapoktan, diharapkan petani lebih aktif mengikuti pembinaan.
Kami ingin pastikan petani hadir dan aktif dalam kegiatan sosialisasi. Dengan begitu, peran PPL lebih maksimal dan pola kelompok bisa kembali kuat.(las)