KUKAR : Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar), Ahmad Nurkhalis, menegaskan bahwa perbaikan sarana-prasarana sekolah dasar masih menjadi pekerjaan rumah besar yang terus diupayakan pemerintah daerah.
Menurutnya, jumlah SD negeri di Kukar saat ini akan bertambah menjadi 445 sekolah. Namun, sebagian besar masih menghadapi keterbatasan fasilitas, mulai dari gedung, meubelair, pagar, hingga halaman sekolah.
“Banyak bangunan lama yang didirikan sejak tahun 1980 masih digunakan. Ada yang perlu direhab total, ada pula yang cukup dengan perbaikan sebagian. Selain itu, beberapa sekolah belum memiliki pagar, bahkan halaman pun masih seadanya, terutama di wilayah hulu yang biayanya relatif lebih besar,” jelas Nurkhalis Kamis (25/9/2025).
Ia mengatakan, Disdikbud Kukar telah mengumpulkan data kebutuhan setiap sekolah untuk disusun dalam skala prioritas. Hasil inventarisasi ini juga memperhitungkan masukan dari kunjungan kerja pimpinan daerah, reses anggota DPRD, hingga hasil musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) desa dan kecamatan.
Meski demikian, ia mengakui keterbatasan anggaran daerah menjadi tantangan tersendiri. Dari total kebutuhan anggaran Disdikbud Kukar sebesar Rp 1,4 triliun, sebagian besar terserap untuk gaji pegawai dan program rutin. Sementara alokasi untuk pembangunan fisik masih harus menunggu tambahan dana.
“Untuk sarana-prasarana, kita butuh dukungan anggaran lebih. Mudah-mudahan ke depan ada perkembangan baik, karena ini kebutuhan dasar pendidikan. Selama ini kita tetap berkomitmen agar tidak ada perbedaan perlakuan, baik di pesisir, tengah, maupun daerah hulu,” tegasnya.
Nurkhalis juga menambahkan, setiap usulan sekolah akan ditindaklanjuti sesuai urgensi. “Kalau ada kebutuhan mendesak, cukup diinformasikan dulu, proposal bisa menyusul. Yang penting datanya jelas dan bisa diperkuat dengan dukungan pemerintah desa maupun kecamatan,” pungkasnya. (Adv/and)

















