KUKAR : Selain beseprah, rangkaian Erau Adat Kutai 2025 juga akan dimeriahkan dengan tradisi belimbur. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar), Thauhid Afrilian Noor, mengimbau masyarakat agar menjaga ketertiban saat mengikuti prosesi yang menjadi puncak perayaan tersebut.
“Belimbur akan dimulai sekitar pukul 10.00 Wita, setelah air dari Sungai Kutai Lama diambil. Kami mengimbau masyarakat menjaga kondusivitas, tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan bersama,” ucap Thauhid, Kamis (25/9/2025).
Ia menekankan agar peserta belimbur hanya menggunakan air bersih serta wadah yang aman seperti gayung. Tindakan melempar, membuat gaduh, atau melakukan pelecehan dalam bentuk apa pun tidak dibenarkan.
Menurut Thauhid, area pelaksanaan belimbur hanya terbatas di sepanjang Jalan depan Museum Mulawarman hingga depan Kantor Bupati Kukar. Di luar jalur tersebut, kegiatan tidak diperkenankan.
“Ini demi menjaga ketertiban bersama. Jadi, jangan ada yang melakukan belimbur di luar kawasan yang telah ditentukan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan peserta untuk tetap mengutamakan nilai budaya dalam setiap prosesi Erau. Bukan sekadar perayaan, belimbur memiliki makna simbolis sebagai bentuk penyucian diri dan mempererat kebersamaan masyarakat.
“Kami berharap masyarakat tetap menjaga nilai luhur dari tradisi ini. Erau adalah warisan yang harus kita lestarikan dengan penuh tanggung jawab,” pungkas Thauhid. (Adv/and)